Sebuah Kesalahan

Sejak detik aku meniggalkannya...
sejak saat aku membuatnya menangis...
aku masih teringat akan saat itu dimana aku melangkah berlalu membelakangi nya
sambil menahan inginku untuk kembali merangkulnya.

kini aku sadar...
aku lemah tanpanya...
aku sadar bahwa aku rapuh..
tanpa ada senyumnya...

tapi ini takdir...
takdir dimana kita harus berpisah...
berat langkah kaki ini meninggalkannya...
perih rindu yang kubawa disetiap malam aku merasakannya...

hanya maaf yang aku punya untuknya...
sebait kalimat yg hanya bisa kuucap padanya...

"tetaplah tersenyum . . . dengan riang selimuti parasnya"

Aku bukan siapa-siapa

kudengarkan setiap keluhanmu
ku redakan setiap amarahmu
kutenangkan setiap kegalauanmu
namun kutetap Tak bisa menyentuh hatimu

ku coba selalu ada didekatmu
menghapus resahmu
menghilangkan wajah sedihmu
membuka pikiranmu
kalau semua akan baik-baik saja

namun saat ini kubutuh dirimu
kuingin kau luangkan waktu untukku
meski hanya 1 jam saja

tolong perlakukanku
seperti aku menghilangkan resahmu
menghilangkan sedihmu
menghilangkan amarahmu

aku tak sekuat yang kau kira
karena aku hanyalah manusia biasa
yang lemah dan tak berdaya
ketika masalah mendera

namun aku sadar
aku bukan siapa-siapa
aku tak berhak menuntut apa-apa
dan kamu tak punya kewajiban apapun
Biarlah ini hanya menjadi angan-anganku

Maafkan aku

Kata mereka...
Aq pandai menyembunyikan luka
Dunia aq gambarkan seakan tak berlubang
Mereka tak tahu apa yang terjadi

sungguh bukan itu...
Aq tak ingin berdusta
dan aq tak ingin menutupi

Aq hanya tak ingin mereka tahu
Aq takut mereka iba
karena itu akan membuatku rapuh

Maafkan aq yang tak ingin berbagi...!!