
Jalan setapak itu, dengan rerumputan yang seolah tersenyum
Alang-alang yang bergoyang tertiup angin bagai lambaian tangan
Seperti menggodaku untuk menapakkan kaki seperti yang lalu
Entah telah kesekian kali aku harus melewati jalan ini, lagi
Nyeri merajam hati setiap aku lalui alurnya yang panjang
Ribuan bayang menyiksa jiwa di setiap langkah kaki
Suara gemerisik angin bak membawa kenangan masa silam
Semua berpadu dalam alunan sunyi yang menemani diri
Sepi temaram, tak kutemukan cahaya menerang
Kosong dan hampa, tak terlihat uluran tangan
Yang kurasa hanya sakit kian menusuk
Mengisi semakin sesak tak tertahankan
Wahai Yang Kuasa,
Bantulah aku seperti yang telah lalu
Kuatkan aku hingga habis kulewati jalan ini
Seperti dulu, untuk kesekian kali
Hai sahabat,
Temanilah aku untuk bangkit lagi
Seperti yang biasa kau lakukan dulu
Jangan kau tinggalkan aku sendiri, disini